Wednesday, February 29, 2012

Homemade Yoghurt

Sudah lama tahu sebetulnya, kalau yoghurt bisa dibuat sendiri di rumah.
Tapi kok rasanya ngebayangin saja ribet banget kerjaannya, mesti suhunya terjaga, biangnya dapat darimana dan yang bagaimana juga ga ada gambaran. Jadi ga terlalu antusias untuk mencobanya, meskipun dibilang gampang buatnya.

Yum yummm...akhirnya jadi juga praktik buat Yoghurt Rumahan

Beberapa hari lalu, di grup ibu ibu yang hebat nan berisik, seorang teman membahas mengenai Homemade Yoghurt, thanks to Suzanna Setiawaty, karena dia, saya jadi bersemangat untuk mencoba membuat yoghurt dengan perlatan seadanya di rumah (karena memang tidak punya yoghurt maker).

Bahan bahan:
  • 500 ml Fresh Milk Indomilk (nanti akan dibagi 2 wadah)  
  •  3 sdm Kultur Hidup Yoghurt (coba Bulla n Yummy) 

Cara Membuat:
  1. Sterilkan semua peralatan yang akan dipakai untuk membuat dan menyimpan yoghurt. (Siram / rebus dalam air mendidih)
  2. Panaskan fresh milk hingga mencapai suhu 40 derajat celcius, atau jika susu diteteskan dalam telapak tangan, masih terasa panas tetapi tidak membuat tangan terbakar.
  3. Campurkan kultur hidup yoghurt dalam susu hangat, aduk rata, lalu pindahkan dalam wadah yang akan digunakan untuk menyimpan, tutup rata dan masukkan dalam termos tahan panas.
  4. Bungkus termos dengan kain bersih, letakkan dalam tempat hangat. Biarkan proses inbukasi terjadi selama 6-8 jam. Selama proses ini, jangan pindahkan termos, supaya proses inkubasi berjalan baik.
  5. Setelah 8 jam, susu hangat sudah akan mengental dengan tekstur yang lembut, dan siap disantap atau dimasukkan lemari es untuk didinginkan atau disimpan.
Peralatan yang saya gunakan untuk menyimpan susu selama proses inkubasi ini adalah Vacuum Flask, semacam termos vakum yang bisa menyimpan makanan / minuman dan mempertahankan panas / dingin selama kurang lebih 24 jam.


Tempat hangat untuk menyimpan termos selama proses inkubasi, saya letakkan diatas kulkas saja, sepertinya disitu tempat yang lumayan hangat sepanjang hari.



Dan setelah 8 jam, taraaa....hasilnya...susu hangat sudah berubah mengental dan licin permukaannya, teksturnya juga lembut. Siap dimasukkan lemari es, untuk disantap dingin dicampur dengan aneka buah :)

Selamat Mencoba Kawan ^_^

Tuesday, February 28, 2012

Sambal Cincang Arum

Kemarin ke pasar beli udang kecil kecil, sudah dikupas semua dan disimpan dalam freezer.
Hari ini bingung mau masak apa yaa....
Hmmm....melihat udang jadi teringat pernah diajari Mama bikin sambal yang praktis, ga perlu diulek, tinggal masukkan food processor dan ditumis aja, beres dan enak dehh....


Sipp....testing dimulai :)

Sambal ini kunamai saja Sambal Cincang Harum, karena sambal ini semua bahannya tinggal dicincang kasar saja, wanginya sambal ini bikin tidak bisa berhenti tambah nasi lagi dan lagi dan lagi :).

Sambal ini cocoknya dimakan sebagai towelan (bukan cocolan, karena agak padat) menu Udang / Cumi Goreng Tepung Garing atau Seafood juga boleh. Dalam resep ini, sambal sengaja dibuat tidak terlalu pedas, supaya Raja dan Pangerang ku juga bisa ikut menikmatinya, dan menggunakan sedikit minyak saja. Kalau dibuat lebih pedas lagi, dan ditambah cabe rawit...hmmm....pasti bakalan lebih mantapppp.

Bahan bahan:
  • 2 buah Cabe Keriting
  • 2 buah Cabe Hijau Besar (bisa diganti cabe rawit jika ingin pedas)
  • 1 buah Cabe Merah Besar (bisa diganti cabe rawit jika ingin pedas)
  • 2 batang Sereh
  • 10 to 15 siung Bawang Merah
  • 2 buah Belimbing Wuluh, iris bulat 2-3 mm
  • 3 sdm Minyak untuk menumis
  • 1 sdt Garam
  • 1 to 2 sdt Gula Pasir 

Cara membuat:
  1. Siapkan semua bahan, cuci bersih dan cincang kasar kecuali belimbing wuluh.
  2. Panaskan minyak untuk menumis dalam wajan dengan api sedang, masukkan bahan yang sudah dicincang, tumis hingga harum, masukkan gula garam dan belimbing wuluh.
  3. Selama menumis, jangan lupa diaduk aduk, supaya tidak gosong, cicipi sambal cincang, sesuaikan rasa (asem manis asin pedas).
  4. Jika sambal cincang sudah layu dan kandungan air berkurang, sambal sudah bisa dipindahkan ke wadah bersih dan siap disajikan.
 
*  Jika teman penggemar pedas, sebaiknya Cabe Besar diganti saja dengan Cabe Rawit.
** Jika tidak ada Belimbing Wuluh,mungkin bisa diganti dengan air Jeruk Limo / Jeruk Nipis,
    tentu saja, aromanya mungkin akan sedikit berbeda.
 
Selamat Mencoba Kawan ^_^

Monday, February 27, 2012

Cap Cay Goreng dengan Daging Kriuk

It's a smokey Cap Cay Goreng, my favorite. Seperti halnya Mie atau Nasi Goreng, saya lebih suka yang ada bau bau asap gosongnya. Yang membuatnya berbeda kali ini, karena ada taburan daging kriuk diatasnya. Nyam nyammmm....

My favorite...bau asap :)
Bahan bahan :
  • Sayuran

    • 1/2 buah Wortel, kupas, iris serong tipis
    • 100 gram Brokoli / Kembang Kol, siangi, potong sesuai selera
    • 10 buah Arcis, bersihkan
    • 3 lembar Sawi Putih, potong kotak lebar
    • 1 to 2 pohon Sawi Hijau, potong sepanjang 3 cm
  • Daging Kriuk

    • 100 gram Daging Ayam, iris tipis
    • 50 gram Udang Kecil Kupas
    • 2 sdm Kecap Asin
    • Sedikit Merica
    • 3 sdm Sagu Tani / Tepung Tapioka
    • 200 ml Minyak Goreng
  • Daging n Bumbu

    • 3 butir Baso Sapi / Baso Ayam / Baso Ikan, iris sesuai selera
    • 3 to 4 siung Bawang Putih, cincang kasar
    • 2 sdm Kecap Asin
    • Sedikit Garam Merica
    • 1 to 2 sdt Kaldu Ayam Bubuk
    • 1/2 sdt Gula Pasir
    • 1 sdm Arak Masak
    • 2 to 3 sdm Minyak Goreng untuk menumis
    • 200 to 250 ml Air Bersih 
     
Cara Membuat: 
  • Menyiapkan sayuran

    1. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan, cuci sayuran yang diperlukan, dan potong potong sesuai selera.
    2. Didihkan air dalam panci, rebus setengah matang sayuran yang bersifat keras, untuk membantu proses pemasakan, dalam memasak cepat Cap Cay Goreng. Lalu sisihkan sayuran yang sudah setengah matang.
  • Daging Kriuk

    1. Siapkan irisan daging untuk membuat daging kriuk, bubuhi kecap asin dan merica, sisihkan, pada saat akan menggoreng, baru taburkan tepung tapioka, bedaki hingga rata, dan goreng dalam minyak bersih hingga matang di api sedang.
    2. (sisa tepung dalam piring jangan dibuang, nanti bisa dipakai untuk mengentalkan kuah)
  • Memasak Cap Cay Goreng

    1. Siapkan daging, bumbu dan sayuran untuk cap cay.
    2. Panaskan sedikit minyak dalam penggorengan, tumis bawang putih hingga layu, bumbuin kecap asin, merica, gula, kaldu bubuk, aduk aduk sebentar, supaya gula sempat gosong sedikit, lalu beri arak masak.
    3. Tambahkan air, masak hingga mendidih dengan api besar, masukkan sayuran yang diperlukan, tunggu hingga mendidih sekali, cicipi dan sesuaikan rasa jika diperlukan.
    4. Sambil diaduk aduk, masukkan larutan tepung tapioka hingga merata, dan Cap Cay Goreng siap dituang ke piring saji.
    5. Jangan lupa taburkan daging yang sudah digoreng sebelumnya diatas Cap Cay Goreng.
    6. Cap Cay Goreng dengan Daging Kriuk siap dihidangkan :)
     
Selamat Mencoba kawan :)
 

Sunday, February 19, 2012

B for Bear (Craft)

This week, Benn n Mami learn about letter B.
We got the materials from 1+1+1=1

Taa-daaa, we have finished the Tea-dyed Bear

Benn The BOY had done some of the coloring and connecting the dots, but not finished them all yet.
We try to do it, as he like. Whenever he wanted to, how much he wanted to do.

Today, we're making a Bear craft from things that we can find in the house.

The funnest part of this project is tearing off the tissues into pieces, and scatter them all over the floor
These are the thing we need:
  • A Bear printout
  • Some pieces of toilet papers / tissues
  • Leftover tea bag from your tea time
  • Glue
  • Some pieces of Black n white paper
  • Scissor
This is how we do it :
  1. Prepare some tea-dyed tissues, 6 hours or 1 day before (so there will be enough time to make them dry after you sprinkled the tea liquid into them).
  2. Print the Bear's picture on a piece of A4 paper.
  3. When the tissues are ready, then we can start the project. 
  4. Tear off the tissues into small pieces, it's okay if it's wrinkled, it will make the fur look even better.
  5. Put some glue on the Bear's pictures (doesn't need to be thick, as long as it can hold the pieces of tissues) until all get covered.
  6. Cut spme black papers, shape it like the bear's nose and eyes, and white papers for the bear's ears.
  7. Stick the paper cuts on the bear's head, to give highlights on the nose, ears, and eyes.
  8. Rest it for a while to let it dry.
  9. Now The Tea-dyed Bear is done :)
Enjoy crafting with your kids ^_^

Monday, February 13, 2012

Cara Mudah Mengupas Bawang Putih

Suka sebel ga waktu mengupas bawang putih, karena kulit bawang putih yang tipis itu susah lepas / sering masih menempel lekat pada bawang putihnya?
Kepingin ga mengupas bawang putih mulus tanpa ada bagian bawang putih yang terpotong / teriris disana sini?
Aduhhh....lama bener mau mengupas bawang putih sesiung untuk menumis saja tapi ga bersih bersih :(

Beberapa tips cara mengupas bawang putih dibawah ini, mungkin bisa dicoba dipraktekkan didapur teman sekalian :)
  1. Twisting Method / Gerakan Memelintir : Pegang satu siung bawang putih dengan kedua jari telunjuk dan jempol tangan kanan kiri, kemudian lakukan gerakan memelintir (seperti memeras cucian) kearah saling berlawanan satu sama lain. Dengan cara ini kulit bawang putih akan pecah dan terbuka, sehingga mudah untuk dikupas tanpa menggunakan pisau (pisau hanyak diperlukan untuk membuang bagian pangkal bawah bawang putih yang tidak diperlukan)
  1. Pinching Method  / Gerakan Mencubit : Pegang satu siung bawang putih dengan jari jempol dan telunjuk dengan posisi melintang (satu ujung melekat dengan jari jempol dan ujung lain melekat dengan jari telunjuk) bagian lengkung bawang putih menghadap keatas, lalu tekan (lakukan gerakan seperti menjepit saat mencubit). Dengan cara ini kulit bawang putih bagian tengah akan pecah dan terbuka, dan kulit bawang putih akan mudah dikupas.
  1. Pressing Method  / Tekan menggunakan sisi pisau lebar : Ambil satu siung bawang putih, letakkan diatas talenan. Pegang pisau dengn posisi rebah, letakkan sisi lebar pisau diatas bawang putih, lalu dengan bantuan tangan yang lain, tekan pisa pada bagian yang terdapat bawang putih dibawahnya. Untuk cara ini, bawang putih yang dihasilkan akan sedikit lebih hancur dibandingkan menggunakan cara pertama atau kedua (hancur tidaknya tergantung kekuatan tangan Anda saat menekan), tetapi sangat praktis untuk bawang putih yang akan digunakan untuk menumis, tinggal iris iris, jadilah bawang putih cincang :)
Semoga tips nya dapat memberi manfaat dan teman sekalian lebih semangat berkreasi dan berekspresi didapur untuk keluarga tercinta :)

Selamat Mencoba ^_*

Friday, February 10, 2012

Es Aloe Pandan

Cuaca panas...gerahhh...ga ada angin....sumukkkk....
Pinginnya minum yang seger seger, sehat dan bersih (iyalah, kan bisa dibuat sendiri)
Bikin Es Aloe Pandan / Es Lidah Buaya yukkkk :)

He wants more and more 

Sudah punya lidah buaya yang bersih dan siap diolah blummm???
Untuk diminum sebagai Es Aloe Pandan sih sebaiknya dibuat dari yang aloe yang masih segar, karena yaaa masih segar...daging daunnya masih kenyal :) Kalau yang sudah disimpan di freezer, setelah di lelehkan, takutnya malah sudah hilang kekenyalannya :)

Make your own Es Aloe Pandan
 Kalau belum pernah membersihkan Aloe vera segar sendiri, mungkin bisa intip Membersihkan Lendir Lidah Buaya. Gampang kok :)

Bahan bahan : (maaf, sementara ukurannya kurang lebih yaaa...kemarin lupa menimbang masing masing bahan)
  • 250 gram Aloe vera kupas, bersihkan
  • 80 - 100 gram Gula Pasir
  • 600 - 800 ml Air Bersih
  • 2 lembar Daun Pandan Wangi, cuci bersih, ikat
  • Es Batu, secukupnya
  • Madu sesuai selera, jika ingin ditambahkan
Cara membuat:
  1. Siapkan panci bersih, isi dengan air dan gula, panasi di api sedang hingga semua gula meleleh dan mendidih kecil.
  2. Jika sudah mendidih kecil (jangan dari awal bersamaan dengan gula masih pasir, nanti daging aloe nya jadi terlalu matang), masukkan daging kulit aloe vera yang sudah bersih dan dipotong seukuran sesuai selera, aduk aduk, tunggu hingga mendidih, lalu masukkan daun pandan wangi, 1-2 menit saja, lalu matikan api.
  3. Tunggu hingga air gula pandan n aloe dingin, kemudian siap dipindahkan kedalam gelas saji.
  4. Isi gelas bersih dengan beberapa buah es batu, lalu tuang Aloe Pandan yang sudah dingin kedalam gelas, beri sedikit hiasan daun pandan diatasnya jika suka, dan Es Aloe Pandan siap dihidangkan :)
  5. Jika mau, bisa juga diberi sedikit madu, untuk menambah khasiat sehat Es Aloe Pandan ini (tentu saja, mungkin perlu ditambahkan air putih, supaya tidak terlalu manis_karena air aloe pandan nya sudah manis)
Bagaimanaaa? Mudah kannn????

Oh yaaa...dibeberapa resep yang beredar di internet, ada yang ditambahkan air kapur untuk membuat Es Lidah buaya ini, tapi kali ini saya membuatnya senatural mungkin.
Mungkin lain kali akan mencoba menggunakan rendaman air kapur, kira kira apa bedanya yaa?
Mungkin Aloe nya jadi berasa lebih renyah sewaktu digigit yaa???

Selamat membuat minuman sehat teman teman ^_^

Membersihkan Lendir Lidah Buaya (Aloe barbadensis)

Sudah lama sekali pohon lidah buaya ini tinggal dikebun miniku, tapi baru kali ini aku sempat memanennya.
Aloe barbadensis "From parents with love"
Lidah buaya ini jenis yang Aloe barbadensis, kalau ditanam dan dipelihara dengan baik, dia bias tumbuh dan menghasilkan daun daun yang besar degan daging daun yang tebal.

Seperti lidah buaya pada umumnya, pasti Aloe barbadensis ini juga berlendir banyak, dan lendirnya berasa pahit, namun jika sudah dicuci bersih, daging daunnya yang berwarna bening itu tidak pahit lagi dan sangat enak diolah menjadi Es Lidah Buaya dengan Sirup Pandan buatan sendiri.

Kemarin aku sempat mencicipi, daging lidah buaya yang hanya dicuci bersih saja, tanpa diberi gula dan lain sebagainya, aku iris tipis satu lembar, dan langsung kumakan, hmmm…. sedikit ada rasa asam yang ringan, tidak ada rasa pahit sama sekali, segar meskipun masih ada sedikit lendir :)

Berhubung hari ini cuman bisa panen 5 lembar, terpaksa dibagi sedikit sedikit deh untuk percobaannya. Sebagian daging aloe kubungkus kecil dan simpan di freezer untuk dibuat campuran jus buah, dan sebagian lagi untuk percobaan membuat Es Aloe Pandan ^_*

Berikut ini langkah langkah yang saya kerjakan untuk membersihkan lidah buaya, dari menguliti hingga siap untuk diolah menjadi bentuk lain ataupun untuk disimpan.

1.       Petik dan bersihkan daun lidah buaya dari kotoran yang menempel.
2.       Siapkan air panas mendidih, untuk membersihkan daging daun lidah buaya dari lendir yang berlebihan.
3.       Potong daun lidah buaya menjadi beberapa bagian, untuk memudahkan mengupas kulitnya. Buang bagian duri disamping, lalu kuliti biasa seperti menguliti buah pada umumnya, taruh dalam wadah bersih lidah buaya yang sudah dikupas. Lakukan hal yang sama pada semua daun lidah buaya. (sisihkan kulit daun lidah buaya ini, untuk kemudian bisa digunakan untuk keperluan kecantikan, misalnya masker wajah, kulit kepala, rambut dan tubuh)
4.       Cuci daging daun lidah buaya sekali dengan air biasa, lalu siram dengan air panas mendidih, dan diamkan 15 – 30 menit.
5.    Tuang air rendaman dalam wadah bersih (jika mau, nanti air sisa ini juga bisa dipakai untuk mencuci rambut).
6.     Tiriskan dan daging daun lidah buaya siap untuk diolah lebih lanjut atau dikemas sesuai kebutuhan lalu disimpan dalam kulkas / freezer.

Mudah kannnn :)
Selamat mencoba yaaa ^_*

Tuesday, February 7, 2012

Sayur Asin (Sawi Pahit Asin)

Kemarin pergi ke pasar pagi, di tukang sayur ada Sawi Pahit / Sawi Jabung / Chinese Mustard gendut dan segar
(biasanya ada juga sih, tapi batangnya kurus kurus, hari ini lumayan gendut)
Sayangnya cuman ada satu pohon yang bagus dan gendut :(, tapi daripada ga ada, ya sudahlah, kubelilah si Sawi Pahit ini.

Rencananya mau dibuat Sayur Asin rumahan.
Ingat ingat dulu waktu masih ada Emak, waktu aku masih kecil, sering sekali Emak membuat bahan makanan yang diawetkan, salah satunya mengasin sayuran sendiri, dari sawi pahit seperti ini, kadang juga dari kacang panjang, atau juga salak.
Selain itu, Emak juga jago membuat Tauco / Fermented Soy Bean sendiri, biasanya kalau buat tauco bisa segentong sendiri.
Tapi sepertinya sih aku belum mau mencoba buat tauco, karena prosesnya yang lebih ribet dan panjang dan mesti pakai gentong khusus (sepertinya gentong dari tanah atau batu kali yaaa...hmmm...ngomong ngomong, dimana ya gentong itu sekarang berada?)

Dulu sih aku cuman jadi pengamat sekenanya, untung ada Mama yang masih bisa memberi informasi lebih rinci bagaimana langkah langkah membuat sayur asin ini.
Berbekal informasi dari Mama dan gambaran ingatan masa kecil ini, nekat sajalah, yuk kita buat sayur asin dari sawi pahit.

Bahan bahan:
  • 500 gram Sawi Pahit (kurang lebih, lupa nimbang)
  • 10 sdt Garam (mungkin masih perlu di revisi, nunggu hasilnya beberapa hari lagi yaaa)
  • 1 liter Air Tajin 
  • 1 bonggol Bawang Putih (kalau ini bahan tambahan kreasi sendiri, testing ^_*)
Cara membuat:
  1. Cuci bersih sawi pahit, pastikan tidak ada bagian daun yang busuk, ulat atau tanah tertinggal diantara batang daunnya terutama dibagian bawah dekat bonggolnya.
  2. Angin anginkan sawi pahit hingga batang dan daunnya layu, atau dijemur dibawah matahari selama 2-3 jam dengan sesekali dibalik, supaya layunya rata.
  3. Sementara menunggu sawi pahit layu, buatlah air tajin (2 sdm makan beras direbus dalam 1 liter air), lalu dinginkan. 
  4. Juga siapkan wadah yang akan digunakan untuk menyimpan sawi pahit nanti, lebih baik menggunakan wadah dari kaca / plastik yang bisa ditutup rapat/ kedap dan steril (mensterilkannya bisa dengan cara menyiramnya dengan air mendidih)
  5. Beri garam pada sawi pahit yang sudah layu, remas remas ringan sawi pahit, supaya semua bagian terkena garam secara merata lalu diamkan selama 30 - 60 menit hingga garam meleleh dan keluar airnya.
  6. Pisahkan air garam dari sawi pahit, dengan cara memerasnya hingga kering, tanpa merobek daun sawi pahitnya.
  7. Masukkan dan tata tiap lembar daun sawi pahit kedalam wadah yang sudah disiapkan.
  8. Lalu tuangkan air tajin yang (pastikan air tajinnya) sudah dingin hingga semua bagian sawi pahit tertutup sempurna. Sebelum ditutup, berilah pemberat (yang sudah disterilkan juga) diatas tumpukan sawi pahit (untuk memastikan sawi pahit selalu terendam air tajin)
  9. Tutuplah wadah dengan rapat, tunggu beberapa hari untuk memberikan waktu berfermentasi, beri keterangan tanggal pada wadah, sebagai pengingat tanggal produksi dan perkiraan kapan sayur asin sawi pahit sudah matang dan bisa dimakan.
  10. Sebaiknya wadah penyimpanan diletakkan di tempat yang gelap supaya proses fermentasi berlangsung sempurna dan tidak busuk.
  11. Tunggu 5 - 8 hari, hingga sawi pahit sudah berubah warna, dan terfermentasi dengan sempurna (renyah, asin asam)

Ohhh....aku sudah tidak sabar ingin melihat dan menikmati Sayur Asin buatan sendiri :)

Sudah mengantri daftar hidangan yang bisa kubuat dengan Sayur Asin ini:
  1. Petis Kuah Sayur Asin : uhhh...menyebut namanya saja sudah membuat liur meleleh
  2. Baikut Kuah Sayur Asin
  3. Cah Sayur Asin

Selamat Mencoba ^_*

Buras / Burasa

Kalau melihat Buras, selalu teringat betapa gurihnya makanan khas Makassar yang satu ini.
Buras ini biasanya selalu tersedia sebagai peneman Coto Makassar, selain juga biasa ada ketupat.
Tapi, meskipun dimakan tanpa Coto Makassar pun, karena rasa santannya yang gurih sangat terasa,
dimakan begitu saja pun sangat enak.

Iseng iseng kemarin kami mencoba makan Buras dengan menu masakan Menado, Ayam Tuturuga,
ahhhh.....ga bisa berhentiiii.....enyaakkkkk :)

Hari ini, kami ulang lagi kenangan makan Buras dengan Sambalak Juku, buatan Oma nya Benn,
sewaktu kami pulang kampung kemarin. Nyammmmm......nikmat sekali :)

Buras dihidangkan dengan Sambal Poyah

Bahan bahan:
  • 500 gram Beras, cuci bersih, tiriskan
  • 1000 ml Santan dari 1 butir kelapa
  • 2 sdt Garam
  • 2 lembar Daun Salam
  • 2-3 pelepah Daun Pisang 
  • Tali untuk mengikat
Cara Membuat :
  1. Siapkan daun pisang yang sudah dibersihkan, dan jika perlu dilayukan terlebih dahulu (yang instan, caranya panasi lembaran lembaran daun pisang siap untuk bungkus diatas api kecil hingga daun yang tadinya kaku, menjadi melemas dan sedikit berubah warna) juga tali untuk mengikat (tali rafia, atau tali dari rumput)
  2. Rebus santan, daun salam dan garam dalam panci sambil diaduk aduk hingga mendidih (jangan ditinggal, takut si santan akan memuai dan meluber jika mendidih terlalu besar)
  3. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih, aduk aduk sesekali, hingga semua santan terserap dan beras menjadi setengah matang, matikan api, diamkan sejenak.
  4. Ambil 1 lembar daun pisang, letakkan dalam meja, masukkan 3 sdm penuh nasi santan yang sudah diaron tadi, lalu lipat seperti melipat kue Nagasari dan sisihkan, buat satu lagi sampai langkah sudah terlipat.
  5. Ikat menjadi satu, tiap 2 bungkus beras aron yang sudah dibungkus, dengan cara, lipatan saling menghadap dan berada dibagian dalam tangkupan. Ikat dengan tali rafia atau benang pada masing masing ujung.
  6. Ulangi langkah ke-4 dan ke-5 hingga semua nasi aron habis.
  7. Didihkan air dalam panci yang cukup untuk menampungnya, masukkan buras yang sudah diikat, rebus selama 3-4 jam.
  8. Jika sudah matang, angkat, tiriskan dan dinginkan (diangin angin). Setelah dingin jika ingin disimpan sebagian, bisa dimasukkan kulkas atau freezer.
  9. Sebaiknya buras ini tidak langsung dimakan sesaat setelah diangkat dari panci (baru matang) karena kemungkinan masih lembek dan bentuknya belum kokoh menyatu, tunggu hingga dingin supaya buras jadi padat dan kokoh.
Percobaan pertama membuat Buras, mematangkannya dengan cara dikukus

Buras ini bisa juga dibawa sebagai bekal untuk kegiatan outdoor, atau dibawa dalam perjalanan saat berlibur bersama keluarga. Untuk memperkaya rasa, bisa dibuatkan Sambal Poyah untuk pendamping, atau juga Sambalak Juku untuk memberi sedikit asupan protein :)

Selamat Mecoba :)

Sumber Resep asli ada disini:
  • http://xinxinfoods.com/buras
  • http://inforesep.com/resep-buras.html

    Monday, February 6, 2012

    Ayam Tuturuga

    Sungguh, sekali melihatnya, kulangsung jatuh hati :)
    Namanya Ayam Tuturuga, ini masakan tradisional, khas Manado Sulawesi Utara.

    Sekilas baca komposisi bahan yang digunakan...wowww...sereh...daun jeruk...cabe....hmmm
    wangi dan segar sekali nampaknya, wahhhh terakhir dikasih kemangi lagi.
    "Menu untuk besok nihhh" kumantapkan semagatku tuk memasak, setelah beberapa hari ini males banget
    mau bergerak masak ke dapur.
    Dan yang lebih penting lagi, bisa panen daun kemangi yang sudah seperti pohon beringin mini di taman depan :)

    Kemangi segar

    Bahan-bahan :

    A.  Bahan Utama
    • 1/2 ekor ayam kampung (saya sih pakai Paha Broiler) 
    • ½ butir jeruk nipis, ambil airnya, balurkan pada potongan ayam
    • 3 sdm minyak untuk menumis
    • 250 ml santan kental
    • 600 ml Air Bersih
    • 3 tangkai daun kemangi, ambil daunnya
    • 1 sdm bawang goreng untuk taburan

    B. Bumbu untuk dihaluskan
    • 4 butir bawang merah 
    • 3 siung bawang putih   
    • 1 sdt garam 
    • 1 sdt gula pasir
    • 10 butir cabai rawit merah (saya hanya pakai 1/2 buah Cabe Merah Besar)
    • 5 butir kemiri
    • 1 serai, memarkan
    • 5 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya, iris-iris (saya haluskan semuanya)
    • 5 cm kunyit, beri sedikit air, peras (saya pakai seukuran kelingking kunyit dan saya haluskan langsung bersama)
    • 3 butir kentang, potong-potong 

    Cara Membuat :
    1. Potong ayam menjadi enam bagian, atau terserah Anda. Lumuri ayam dengan perasan air jeruk.  
    2. Siapkan bahan untuk bumbu yang akan dihaluskan, kuliti, cuci bersih dan haluskan. 
    3. Siapkan panci, panaskan dengan api sedang, tuang minyak untuk menumis, tumis bumbu halus hingga layu dan tercium wanginya.
    4. Masukkan rendaman potongan ayam, tumis selama 2-3 menit, hingga daging ayam berubah warna, masukkan potongan kentang, tumis sebentar.
    5. Masukkan sedikit air hingga ayam dan kentang terendam, diamkan 2-3 menit, supaya bumbu lebih meresap.
    6. Tuang sisa air dan santan kedalam panci, didihkan, kecilkan api jika sudah mendidih, jerang lagi sekitar 30 menit hingga ayam serta kentang sudah matang, dan kaldu berkurang setengah bagiannya (santal mengental) 
    7. Cicipi dan lakukan penyesuaian rasa jika diperlukan. 
    8. Saat hendak disajikan, panas panas, masukkan kemangi, aduk sebentar, kemudia angkat. Taburi dengan bawang goreng.
    9. Ayam Tuturuga siap disajikan sebagai peneman nasi hangat ataupun Burasa (kalau ini saran dari saya...enakkk bangetttt)

    Ayam Tuturuga sebagai peneman Burasa
    Sumber resep dari Chef R Bagus Handoko

    Selamat Mencoba ^_^

    Saturday, February 4, 2012

    Kuah Ayam Jahe dengan Lengkeng

    Hampir tiap hari hujan terussss....
    Hampir seminggu ini masaknya yang berkuah kuah terus
    Tiga hari berturut turut ini menunya Kuah Baikut, Kuah Ayam Jahe Lobak n Hioko,
    dan hari ini, karena sedang malas masak dan malas mikir mau masak apa, nyontek menu kemarin lagi,
    Kuah Ayam Jahe lagiii, tapi kali ini dicampur buah Lengkeng untuk pengganti 1/4 sdt gula.

    Lengkeng, bawang putih, lobak, jahe, dan irisan daun bawang
    Sejak rumah rumah sendiri, masak untuk keluarga sendiri, aku tidak pernah pakai Vetsin untuk tambahan bumbu masak. Kalau kaldu instan sih kadang masih pakai :D
    Makanyaaa....masakanku tidak terlalu berasa gurih pekat sekali hihihiii
    Untuk pengganti Vetsin ini, biar tetap bisa mendapatkan sedikit rasa yang lebih kaya, biasanya cuman kutambahkan sedikit GULA Pasir dalam masakan.

    Hari ini, Kuah Ayam Jahe nya, juga mau dibikin bebas gula pasir.
    Mumpung masih punya lengkeng beberapa butir lagi hihihiiii.....testing apa rasanya masak tanpa gula sama sekali :))

    Kuah Ayam Jahe Lengkeng, nasi & kwetiau goreng telur
    Bahan bahan:
    • 1/2 ekor Ayam (saya lebih suka bagian paha)
    • 1 bonggol Bawang Putih (Utuh atau sedikit digeprek, tapi tidak hancur)
    • 1 jempol Jahe kupas (1 x 1 x 3 cm) n geprek
    • 4 buah Lengkeng (sebagai pengganti 1/4 sdt Gula Pasir)
    • 4 - 5 sdm Kecap Asin (saya pakai yang biasa aja, ABC punya)
    • 2 batang Bawang Pre / Daun Bawang, iris 
    • 1 buah Lobak Putih, potong kotak / iris tipis
    • Merica n Garam secukupnya (Garam sebaiknya sedikit saja dulu, untuk menghindari terlalu asin)
    • 1,5 - 2 liter Air Bersih / Kaldu (airnya banyak, karena mau dijerang 30 - 60 menit paling tidak)
    Bahan Cocolan: (kalau diperlukan)
    • 5 sdm Minyak Wijen
    • 2 siung Bawang Putih Cincang
    • 2 buah Cabe Rawit Hijau, diancurkan pakai garpu ajah
    Cara Membuat:
    1. Potong 1/2 ekor ayam menjadi 4 atau 8 atau terserah, cuci bersih, masukkan dalam panci yang cukup menampung 2 liter kuah.
    2. Tambahkan kecap asin, garam merica, jahe, nyalakan kompor dengan api kecil, tunggu 2-3 menit, hingga tercium bau wangi kecap asin (jangan sampai gosong yaaa)
    3. Masukkan bawang putih, lengkeng, irisan daun bawang, lobak aduk aduk dan tumis 1-2 menit sampai layu, lalu masukkan sedikit air hanya untuk menggenangi seluruh ayam, tunggu 1-2 menit hingga mendidih, baru tambahkan air banyak.
    4. Dengan api besar, biarkan kuah ayam jahe mendidih, jka sudah mendidih, kecilkan kembali apinya.
    5. Ambil dan buang buih coklat yang ada diatas permukaan.
    6. Jerang kuah diatas api kecil selama paling tidak selama 30 menit atau sampai 1 jam.
    7. Saat setengah jam sebetulnya ayamnya sudah masak dan sudah bisa disajikan, tapi kalau mau lebih ngaldu dan bumbu lebih meresap kedalam daging ayam, 1 jam pasti lebih lezat lagi, dan kaldunya lebih ngaldu :)
    8. Sebelum dituang ke mangkuk saji, periksa sekali lagi rasanya jika perlu disesuaikan :)
    9. Untuk peneman bisa dibuatkan cocolan dari campuran minyak wijen, cabe rawit dan bawang putih cincang, untuk cocolan daging ayamnya ataupun dicampur kedalam kuahnya :)
    10. Kuah Ayam Jahe siap dihidangkan panas panas dimusim hujan yang dingin ^_* 
    Nyamm nyammmmm....taste so good :)

     Selamat Mencoba :))