Showing posts with label Soybeans. Show all posts
Showing posts with label Soybeans. Show all posts

Sunday, June 3, 2012

Susu Kedelai

Asliii....kalau buat susu kedelai biasanya ga pernah ku takar.
Untuk kepekatan susu kedelai yang dihasilkan, biasanya masing masing orang berbeda.
Tapi kira kira...biasanya untuk 250 ml kedelai kering, air yang kugunakan sekitar 1,5 - 2 liter.


Bahan :
  • 250 gram Kedelai Kering
  • 1,5 - 2 liter Air bersih untuk menggiling
  • Optional : - Jahe 2 cm , kupas, cuci, geprek atau
  • 2-3 lembar Daun Pandan Wangi
  • Gula Pasir tepisah, hanya diberi saat akan minum

Cara Membuat :
  1. Rendam kedelai kering selama minimal 6 jam atau hingga kulit ari kedelai mudah dikupas. Mengupasnya dengan cara diremas remas menggunakan tangan hingga semua kulit kedelai terlepas. Akan diperlukan banyak air untuk proses ini.
  2. Siapkan air panas mendidih untuk digunakan saat menggiling kedelai.
  3. Masukkan kedelai ke dalam blender sesuai kapasitas masing masing blender Anda, tambahkan sebagian air panas mendidih dan sebagian air bersih biasa untuk menggiling kedelai hingga halus. (kira kira sendiri jumlah kedelai dan air supaya pas)
  4. Saring kedelai yang sudah diblender menggunakan kain sifon / coffee cloth, kedalam panci bersih, lakukan langkah 3-4 hingga kedelai dan air habis.
  5. Jika perlu, untuk memastikan tidak ada apas kedelai yang terbawa, saring susu kedelai sekali lagi dengan saringan yang bersih.
  6. Jerang susu kedelai diatas api besar hingga mendidih tapi tidak pecah (pada saat ini jangan sesekali meninggal panci susu kedelai Anda terlalu lama, kalau tidak ingin susu kedelai dalam panci mendidih luber dari panci). Jika susu kedelai sudah mendidih, api sudah bisa dimatikan dan tunggu hingga hangat untuk bisa diminum hangat hangat.
  7. Jika susu kedelai rencana hendak disimpan untuk beberapa hari kedepan. Setelah susu mendidih sekali, jangan matikan api, tapi kecilkan api paling kecil, jerang susu kedelai 5-10 menit lagi, lalu matikan api. tunggu hingga dingin, lalu pindahkan dalam botol penyimpan susu kedelai yang sudah di sterilkan sebelumnya. lalu simpan susu kedelai dalam kulkas.
* Sebaiknya susu kedelai disimpan tanpa rasa / tanpa gula, supaya bisa disimpan lebih lama.

Selamat mencoba :)  

Saturday, June 2, 2012

Tahu (Cuka)_Buatan Sendiri

Mumpung sedang bermain main dengan biji kedelai, mulai dari buat Susu Kedelai, Tempe....sekalian Tahu dehhhh :)
Biarpun peralatan belum memadai...saking kepinginnya nyoba bikin tahu itu caranya bagaimana, akhirnya nekad juga dengan peralatan seadanya.

Kain sifon ukuran kurang lebih 40 x 50 cm yang hanya ada selembar, digunakan untuk menyaring kedelai giling menjadi susu kedelai, sekaligus menjadi pembungkus untuk mencetak tahu.
Cetakan tahu, mulai dari menggunakan saringan teh bulat, sampai sedikit maksa lagi, kotak mika bekas kemasan stroberi, terpaksa disulap jadi cetakan tahu :) *seruuuu*
Pemberat untuk membuat tahu menjadi padat, juga tidak punya yang khusus....waktunya berpikir dan bongkar bongkar isi lemari, apa yang muat dan bisa dijadikan pemberat, akhirnya pilihan jatuh kepada wadah Tupperware ditindih mug kopi hihihiiii *yang penting bisa menindih, biarpun hasilnya tidak cantik maksimal*

Setelah mencari cari tahu, dan dapat informasi dari Mom Devi, tentang cara membuat Doufu Fa / Kembang Tahu / Tahwa, juga sekaligus link Membuat Tahu, baru kutahu dan nekat mencari, mendatangi dan beli obat penggumpal protein dalam kedelai untuk membuat Kembang Tahu (GDL-Clucono Delta Lactone) dan ternyata di Tbk. Fortuna (Harmoni) itu juga ada jual obat untuk membuat Tahu (Cioko_bentuk bubuk putih).

Pertama kali mencoba membuat Kembang Tahu, tapi ternyata kurang penggemar di rumah, jadi tidak bersemangat deh.

Lain waktu, kucoba membuat Tahu menggunakan Cioko, dengan resep dari hasil lihat di youtube. Hasilnya jadi tahu...bisa dimakan...tapi belum pas sesuai yang kubayangkan dan harapkan.

Akhirnyaaa...setelah coba coba lagi membuat Tahu di rumah Mama, barulah kudapat gambaran yang lebih banyak lagi tentang bagaimana membuat tahu (meskipun resepnya masih juga kira kira :))
Ternyata Tahu juga bisa dibuat tanpa Cioko sebagai penggumpal protein, tapi cukup menggunakan Cuka Meja 20% saja :)
Hasilnya....Tahu Ndeso bangetttt :) Kempot...enakkkk :)

Setelah pulang kampung dan praktik buat tahu tempe bersama Mama, kembali kedapur sendiri, mulai lagi mecoba coba membuat tahu tempe lagi :)

Sekali duakali...hmmm....lumayan....semakin hari hasilnya ada perbaikan dari sebelumnya.

Tinggal mencari cetakan dan pemberat yang pas....harusnya sudah bisa bikin tahu kapan saja nih :)


Peralatan:

  1. Baskom : untuk merendam n membersihkan kedelai dari kulit arinya.
  2. Teko : merebus air panas untuk dicampur saat menggiling kedelai supaya tidak langu
  3. Blender : untuk menggiling kedelai hingga jadi bubur yang halus
  4. Panci : untuk merebus bubur kedelai
  5. Kain Sifon / Coffee Cloth : untuk menyaring bubur kedelai menjadi sari kedelai, juga untuk alas mencetak menjadi tahu
  6. Keranjang Kotak kecil : digunakan sebagai cetakan tahu
  7. Peralatan seadanya untuk pemberat saat mencetak tahu

Bahan :

  • 125 gram Kedelai Kering
  • 600-700 ml Air Bersih
  • 2,5 ml Cuka Meja 20%

Cara Membuat :

  1. Rendam kedelai kering selama minimal 6 jam atau hingga kulit ari kedelai mudah dikupas. Mengupasnya dengan cara diremas remas menggunakan tangan hingga semua kulit kedelai terlepas. Akan diperlukan banyak air untuk proses ini.
    Kedelai yang sudah dipisahkan dari kulit arinya
  2. Siapkan air mendidih sebanyak 400 ml dan air biasa 200-300 ml. Masukkan kedelai yang sudah bersih dalam blender (bagi sedemikian rupa sehingga semua kedelai bisa tergiling dengan jumlah air panas dingin diatas) dan giling hingga menjadi bubur yang halus (semakin halus berarti sari kedelai yang didapat semakin pekat dan protein yang bisa digumpalkan akan semakin banyak juga)
  3. Tuang bubur kedelai hasil gilingan diatas kedalam panci, jerang diatas api besar hingga mendidih (jaga selalu panci saat merebus, kalau tidak ingin kecolongan bubur kedelai akan mengembang dan luber). Saat mendidih pertama kali, segera aduk aduk atau siram dengan sedikit air dingin supaya buih turun, lalu didihkan lagi sekali lagi, kemudian matikan api.
    kiri : Bubur kedelai dalm proses 2x pendidihan
    kanan : Bubur kedelai setelah dididihkan dan disaring
  4. Saring bubur kedelai kedalam wadah bersih hingga menjadi sari kedelai yang siap digumpalkan proteinnya dengan cairan Cuka meja 20%.
  5. Masukkan cuka sesuai takaran kedalam sari kedelai, aduk aduk supaya merata, biarkan sekitar 5-10 menit, maka akan terbentuk gumpalan gumpalan halus yang kemudian memisah antara protein dan air bening. Sebisa mungkin buang air bening yang terpisah hingga sesedikit mungkin yang tersisa.
    kiri : sari kedelai yang sudah disaring dicampur 2.5 ml Cuka Meja 20%
    kanan : Gumpalan protein sari kedelai mulai terbentuk
  6. Sementara menunggu sari kedelai menggumpal dan terpisah dari airnya, siapkan cetakan dan kain alas untuk mencetak tahunya. Setelah semua sari kedelai menggumpal, sendok dan masukkan gumpalan kedalam cetakan hingga habis. Lipat sisa kain sedemikian rupa hingga membentuk tahu kotak yang rapih.
    atas : kotak mika kemasan stroberi untuk cetakan tahu
    tengah : cetakan dilapis kain sifon
    bawah : gumpalan protein dimasukkan dalam cetakan

  7. Beri beban dibagian atas tahu, semakin berat beban maka tahu yang akan dihasilkan semakin padat, karena airnya akan banyak tertekan keluar, semakin lama menaruh beban diatasnya juga akan membuat tahu semakin padat dan lebih tidak berair. Untuk hasil yang tidak terlalu padat dan kering, letakkan beban selama kurang lebih 15 menit, untuk memberikan kesempatan tahu menjadi kaku dan berbentuk rapih.
    atas : tahu yang sedang dicetak diberi beban sedang
    tengah : setelah 10 menit tahu sudah mulai kaku (tapi ternyata kurang lama)
    bawah : karena kurang lama didiamkan dalam cetakan, jadinya agak lembek waktu kain dibuka
  8. Setelah 15 menit, tahu siap dikeluarkan dari cetakan dan disimpan dalam wadah bersih dan terendam air bersih. Atau bisa langsung diolah sesuai selera :)
kiri : tahu setelah dirapikan :)
kanan : tahu setelah digoreng, tekstur lembut dan membal













Selamat Mencoba Kawan :)

Tempe_Buatan Sendiri

Sudah lamaaa sekali, pingin belajar membuat Tahu & Tempe sendiri.
Karena tidak tahu beli ragi tempe dimana di Tangerang ini, akhirnya gagal selalu.

Dengar dari seorang teman yang gemar memasak Maria Magdalena, ragi yang dipakai, bisa dibuat sendiri dengan cara mengeringkan tempe yang sudah jadi lalu ditumbuk halus menjadi bubuk ragi.
Ahhh......bisa begitu yaaa????

Sekali...dua kali...kucoba membuat ragi dari tempe, tetapi rupanya aku kurang beruntung.
Cuaca tidak mendukung :(, akibatnya si tempe yang sudah diiris iris tipis tidak kering sempurna, malah menjadi busuk :( *sudah hampir menyerah...ga mau mencoba buat tempe lagi*

Untungnya, aku sempat pulang kampung, dan terimakasih Mama sudah belikan ragi tempe 500 gram dari pasar. Woowww....bisa dipakai untuk membuat tempe dari  250 kg kedelai kering. Pfiuhhhhh :)
Ragi Tempe
Usai pulang kampung, setelah lelah perjalanan hilang....waktunya mencoba membuat tempe sendiri...huhuyyy....semangatttt :)

Percobaan pertama, jamurnya sudah tumbuh....tapi rupanya waktu dipanen sebelum 36 jam pun, jamur juga masih seputih kapas, tapi rasa kedelainya sudah seperti tempe busuk :( hikss hiksss....

Ahhh.....mesti tanya lagi ke Mama, Maria Magdalena lagi nihhh...soalnya merekalah yang sudah berhasil membuat tempe selama ini :)
Juga baca baca dari blog Keluarga Cemara tentang Step by Step membuat Tempe, akhirnyaaa kucoba lagi membuat tempe :)

Yuhuhuu.....akhirnya bisa juga jadi bikin tempe sendiri :)
Meskipun ada sedikit kesalahan teknis, tempe yang dibungkus plastik lupa diberi lubang, akibatnya sudah 24 jam tapi si kedelai masih belum tumbuh jamur, tetapi, tempe yang dibungkus menggunakan daun pisang sudah berhasil menjadi tempe :))

Dan rasanyaa uennaakkkkk....medhukkkkk....pulen :)

Berikut langkah langkah membuat tempe yang kulakukan kemarin:

Peralatan :
  1. Baskom : untuk merendam kedelai kering, selama minimal 6 jam (atau hingga kedelai mudah dikupas kulit arinya)
  2. Panci : untuk merebus kedelai yang sudah bersih dari kulit ari
  3. Tampah / Loyang : untuk mendinginkan dan mengangin angin kedelai yang sudah direbus
  4. Plastik / Daun Pisang ; untuk mengemas kedelai yang akan dijadikan tempe
  5. Lilin / tusuk gigi : untuk menutup kemasan tempe
  6. Rak kawat : untuk menyimpan kedelai yang sudah dibungkus, untuk dijadikan tempe (wadah apa saja boleh asal bungkusan kedelai masih bisa dapat sirkulasi udara)
  7. Kain / Lap bersih : untuk menutupi bungkusan kedelai untuk membantu proses penumbuhan jamur
  8. Peralatan lain yang mendukung (suthil, sendok, dll)

Bahan :
  •  125 gram Kedelai Kering
  •  1 takar Sendok Obat 2.5 ml Ragi Tempe
  •     1 sdt Tepung Beras (2x jumlah Ragi Tempe, supaya lebih gampang mencampur rata ragi yang hanya sedikit jumlahnya)
  • Air untuk membersihkan kedelai dari kulit ari dan untuk merebus

Cara Membuat :

 1.      Rendam kedelai kering selama minimal 6 jam atau hingga kulit ari kedelai mudah dikupas. Mengupasnya dengan cara diremas remas menggunakan tangan hingga semua kulit kedelai terlepas. Akan diperlukan banyak air untuk proses ini.
Kedelai rendam tanpa kulit ari siap direbus

2.      Kedelai yang sudah lepas dari kulit arinya kemudian dicuci bersih, lalu masukkan kedalam panci, isi air secukupnya, lalu rebus selama 30 menit hingga kedelai matang tapi tidak lembek.
Kedelai tanpa kulit siap direbus

3.      Buang air dalam panci hingga habis, biarkan kedelai masih dalam panci. Dengan api kecil, jerang panci berisi kedelai rebus, aduk aduk bolak balik selalu supaya tidak gosong, langkah ini untuk membantu mempercepat proses pengeringan biji biji kedelai dari air rebusan.
Kedelai dijerang diatas api kecil
4.      Jika air sudah kering, lalu pindahkan kedelai keatas tampah / loyang, sebar tipis tipis, supaya kedelai cepat dingin dan semua bagian terkena angin dan bisa kering sempurna.
Kedelai rebus siap dikeringkan
5.      Jika kedelai sudah dingin dan kering, siapkan campuran ragi dan tepung beras, tuang dan aduk rata bersama biji biji kedelai tadi.
Kedelai dicampur dengan campuran ragi + tepung beras
6.      Biji biji kedelai siap dimasukkan dalam bungkus plastik atau daun pisang, dengan isi sesuai selera. (jika isinya banyak n sesak, maka akan didapatkan tempe yang tebal dan sebaliknya)
Jika menggunakan plastik, JANGAN lupa, berikan beberapa tusuk lubang pada plastik, supaya ragi didalam masih bisa mendapatkan sirkulasi udara untuk membantu proses tumbuhnya jamur. Jika menggunakan daun pisang, tidak perlu diberi lubang sirkulasi.
Kedelai dibungkus dalam daun pisang / plastik
7.      Kedelai yang sudah dibungkus, kemudian diletakkan diatas rak kawat / saringan cetakan cendol / apapun yang masih bisa memberikan sirkulasi udara untuk jamur bisa berkembang. Simpan ditempat yang kering dan sedikit hangat (atau ditempat bersih n kering lalu ditutup kain untuk mendapatkan efek hangat)
Kedelai bungkus disimpan diatas tampah
8.       Tunggu hingga minimal 24-36 jam, maka jamur putih seperti kapas akan sudah memenuhi permukaan biji kedelai dalam bungkusan tadi. Dan tempe sudah bisa diolah sesuai selera
Setelah lebih dari 24 jam, tempe sudah terbalut jamur seperti kapas putih dan siap diolah
 * Jika ingin praktis, membungkus kedelai menggunakan plastik paling cepat dan gampang. Tapi kalau menggunakan daun pisang, satu lagi kelebihannya, bonus aroma daun pisang :) wangi.

Selamat mencoba kawan :)