Showing posts with label Homemade Food. Show all posts
Showing posts with label Homemade Food. Show all posts

Sunday, November 24, 2013

Maronggi Turi Sambal Sereh

Sejak tinggal di Tangerang...apalagi di perumahan yang jauh dari kehidupan alam dan persawahan, kadang kala saya suka kangen dengan hidangan sayur mayur ala desa.

Makanan sayur favorit saya sewaktu kanak kanak yang sangat sulit sekali untuk dicari disini, diantaranya :
Semanggi Sambel Sereh, Pecel Genjer dan Pecel Turi, Jangan Klentang (Sayur Asem buah pohon Kelor) dan Jangan Boboan.
Maronggi Turi Sambal Sereh
 Kalau terhidang Lobster Thermidor dan Semanggi Sambal Sereh, pasti saya akan memilih Semanggi Sambal Sereh.....Heavenly Healthy Food :p

Beruntunglah saya punya orang tua yang masih tinggal didesa, sehingga masih bisa kirimkan saya bibit bibit beberapa tanaman sayuran diatas.
Beruntunglah saya, suami tidak juga cerewet soal taman depan rumah yang tidak rapi berbunga bunga....tapi malah seperti tegalan sayuran...demi memuaskan lidah istrinya jika kangen masakan masa kecilnya :)
Beruntunglah saya, bibit-bibit tanaman beberapa masih betah bertumbuh di halaman sempit berdesak desakan didepan rumah :)
Awal bulan ini, terakhir Mama datang ke Jakarta, sampai dibela-belain membawa daun Semanggi dari Banyuwangi ke Jakarta, demi anaknya yang kangen makan semanggi :) *Thank you so much Mom :), it was sooooo yummmmyyyy.

Ahhh belum genap sebulan, saya sudah kangen lagi makan Semanggi sambal sereh. tapi dimana bisa kudapat daun daun semanggi ini?

Hmmm....daun pohon kelor didepan sudah banyak cabangnya, sepertinya sudah waktunya untuk dipangkas :)

Kemarin sebagian sudah dimasak Sayur Bening / Jangan Maronggi, masih ada sisa satu kresek lagi saya simpan dikulkas.
Ahaaa....kenapa tidak kubuat Semanggi Sambal Sereh saja, bukannya menggunakan semanggi, tapi diganti dengan daun kelor.
Ah...semangat semangattt.....semangattt akan makan enakkkk siang ini :)

Bahan :
  • 1 ikat Daun Kelor / Maronggi (kira kira diameter ikatan batang daun kelor sebesar segenggam tangan dewasa), siangi daun daun kecil dari batang besarnya
  • 1 genggam Bunga Turi
  • Air untuk merebus, diberi sedikit garam

Bahan Sambal Sereh :
Belimbing wuluhnya minta sama tetangga :)
  • 5 batang Sereh, iris tipis
  • 5 buah Belimbing Wuluh, iris tipis
  • 2 buah Cabe Keriting, boleh tambah cabe rawit jika suka pedas
  • 1/2 sdt Terasi
  • 1 sdm Gula Pasir
  • 1/2 sdt Garam

Cara Membuat :
  1. Cuci bersih semua bahan, iris sesuai keperluan.
  2. Siapkan panci berisi air dan sedikit garam, didihkan, masukkan bunga turi, tunggu 1-2 menit, lalu angkat dan tiriskan.
  3. Lakukan hal yang sama dengan daun kelor yang sudah bersih, diamkan 1-2 menit dalam air mendidih, lalu angkat dan tiriskan. Pindahkan kedua sayuran dalam piring saji.
  4. Cara membuat sambal, potong potong cabe keriting, tambahkan gula, garam dan terasi, uleg hingga setengah halus, masukkan sereh yang sudah diiris tipis, uleg lagi dalam sambal hingga sereh setengah halus. terakhir tambahkan irisan belimbing wuluh, uleg kasar sebentar hingga bercampur rata dengan bahan yang lainnya.
  5. Cicipi sambal, sesuaikan rasa asin asam dan manisnya.
  6. Maronggi Turi Sambal Sereh siap dihidangkan sebagai makanan pembuka, ataupun teman lauk makan siang Anda :)

Hidangan kampung yang selalu bikin kangen

 Selamat Mencoba

Sunday, November 3, 2013

Sup Ayam Rempah Apel

Sedang pingin makan sup yang anget anget, kaya rasa tapi segar?

Coba bikin sup ini deh :)

Gurih, segar dan ringan

Bahan :
  • 2 buah Paha Ayam, potong jadi 6 potong
  • 2 batang Sereh
  • 1 cm Jahe, keprek
  • 1 cm Lengkuas, keprek
  • 1 siung Bawang Putih, iris
  • 3 siung Bawang Merah, iris
  • 2 lembar Daun Jeruk Purut
  • 1/4 sdt Merica bubuk
  • 1 sdt Garam
  • 1 buah Apel Malang, potong dadu, sebagai pengganti gula dan memberi rasa asam
  • 1-2 buah Belimbing Wuluh
  • 2 buah Cabe Merah, bakar
  • 1 liter Air
  • 1 sdm Minyak Goreng
Cara Membuat :
  1. Siapkan bahan yang diperlukan, ayam sudah dibersihkan dan dipotong.
  2.  Panaskan panci dengan sedikit minyak goreng untuk menumis, bawang merah, bawang putih, sereh, jahe, lengkuas, dan daun jeruk hingga wangi.
  3. Masukkan potongan ayam dan apel, tumis hingga kulit berubah warna, beri garam dan merica, tumis rata, masukkan air 200 ml, lalu jerang diatas api sedang selama 5-10 menit supaya wangi bumbu meresap.
  4. Tambahkan sisa air, belimbing dan cabe bakar, besarkan api hingga kuah mendidih, kecilkan apinya, jerang selama 30 -60 menit. 
  5. Cicipi kuah, sesuaikan rasa jika perlu.
  6. Sup Ayam Rempah Apel, sudah siap dipindahkan kedalam mangkuk saji dan dihidangkan.
Selamat Mencoba :)

Friday, October 25, 2013

Dadar Nasi Bayam

Beberapa hari ini, saya malas masak.
Baru mikir mau masak apa jika benar benar sudah hampir tiba waktunya jam makan hihihi.
Begitu melihat persediaan nasi yang tinggal seporsi makan lagi, ahh...lebih malas lagi untuk memasak dan memanaskannya. Nanggung euy *haduhhh...malas kok dipelihara.

Dihias sedikit dengan irisan Paprika Merah, irisan Apel dan suwar suwir Ayam Goreng sisa semalam :)

Hmmm.....dibikin apa ya, supaya bisa dimakan langsung tanpa perlu keluarkan banyak peralatan.
Nasi goreng? ahhh....kemarin sudah buat Nasi Goreng Paprika Brokoli.
Ahhh...bikin omelet saja lah...alias Dadar Telur, tapi diberi nasi didalamnya :)
Sippppp :)

Keju yang renyah :)
 Berikut resepnya :
  • 2 butir Telur Ayam
  • 1 cup Nasi (cup beras ukuran 160 ml)
  • 1 genggam Bayam, diblansir sebentar, lalu di cacah kasar
  • Gara Merica secukupnya
  • 1 sdm Keju Parut
  • 2 sdm Minyak Goreng
Cara Membuat :
  1. Pecahkan dan tuang telur kedalam mangkuk bersih.
  2. Masukkan nasi, bayam masak dan garam merica, lalu aduk hingga rata.
  3. Siapkan penggorengan, beri sedikit minyak, panaskan dengan api sedang. Lalu masukkan campuran telur yang sudah diaduk rata. Ratakan membentuk lingkaran.
  4. Tutup penggorengan 1-2 menit hingga dadar agak mengering bagian atasnya, lalu taburi dengan keju parut.
  5. Balik adonan telur selama 1-2 menit hingga bagian yang berkeju mengering dan semua bagian dadar telah matang.
  6. Tuang dalam piring lebar, dan iris Dadar Nasi Bayam menjadi 8 bagian.
"Let me help you cutting the omelette, please."
Yayyy...Dadar Nasi Bayam sudah matang Nak.
Dan si kecil pun siap siaga membantu memotong lingkaran menjadi 8 bagian :)
Selamat Makan....wahhh....yang makan langsung lahap, 5 bagian langsung lenyap :)

nyam nyam nyammmmm :)

Selamat Mencoba :)

Wednesday, September 25, 2013

Roti Tawar


Dari adonan roti tawar, bisa juga dibentuk untuk roti burger / hotdog
 "Katanya ga suka baking, tapi sekarang rajin bikin roti" begitu canda suami sayang kepadaku :)

Hehehehee....kalau tiap kali sehabis buat makanan, biarpun buatnya ga terlalu suka, tapi kalau yang makan semangat dan suka.....yaaa....masih ada tenaga lah buat melawan rasa males dan ga sukanya.

Kudu telpon Mama nihhh....minta resep andalannya :)

Bahan :
  • 350 gram Tepung Terigu Protein Tinggi
  • 150 gram Tepung Terigu Protein Sedang
  • 50 gram Gula Pasir
  • 25 gram Susu Bubuk
  • 50 gram Margarine / Butter
  • 1 butir Telur 
  • 250 ml Air Putih
  • 1 sachet Ragi (Fermipan/Mauripan 11 gram)
  • 1/2 sdt Garam
  • 1/2 sdt Bread Improver ( yang satu ini saya tidak pakai)
Cara Membuat * :
  1. Siapkan air, campur dengan fermipan hingga larut, sisihkan.
  2. Timbang tepung, gula, susu bubuk, masukkan dalam wadah jadi satu.
  3. Tambahkan telur dalam wadah, masukkan larutan air dan ragi**. Giling dalam mesin penggiling roti selama kurang lebih 8 menit, hingga semua bahan sudah menyatu. 
  4. Masukkan margarin dan garam (mesin penggiling masih bekerja), giling lagi 2-5 menit hingga adonan kalis dan tidak lengket di wadah. matikan mesin, keluarkan adonan dari wadah.
  5. Bagi menjadi 2 bagian, lalu bentuk menjadi bulatan bola halus. Sisihkan hingga mengembang selama 30 menit. Selagi menunggu adonan mengembang, tutupi adonan dengan baskom supaya tidak kering permukaannya.
    Bentuk adonan seperti bulatan bola halus, istirahatkan
  6. Olesi secara merata, 2 loyang cetakan ukuran 20 x 8.5 x 7 cm dengan margarin, sisihkan.
  7. Setelah 30 menit, kempiskan adonan hingga semua udara didalam adonan keluar. Bisa dengan cara di tinju dengan kepalan tangan atau di tekan menggunakan gilingan adonan (rolling pin)
    Kempiskan adonan, buang semua udara didalam adonan
  8. Giling adonan memanjang, dengan lebar kira kira 18 cm (tidak lebih lebar dari panjang loyang). Jangan lupa sesekali bedaki adonan dan dibolak balik, supaya tidak lengket.
    Tipiskan adonan dengan ukuran lebar yang sesuai ukuran loyang
  9. Setelah didapat satu lembar adonan yang mulus, lalu adonan bisa langsung digulung, atau diberi variasi isi sebelum digulung.
    Olesi lembaran adonan dengan campuran telur + susu, taburi dengan wijen, atau isi adonan dengan keju parut atau kismis atau coklat chip
  10. Cara menggulung: lipat kedepan, 1 cm adonan dari yang paling dekat dengan badan. Lipat padat, lalu gulung adonan kedepan (menjauhi badan), sambil sesekali agak ditarik mendekati badang, supaya gulungan benar benar padat, dan roti tawar matang nanti tidak berongga (bolong) besar. Gulung hingga sampai pada ujung satunya, lalu jimpit jimpit kecil, supaya sambungan adonan menyatu dan tidak gampang lepas dan terbuka.                                                                                                   
    ki-ka : lipat 1 cm - gulung - gulung dilihat dari arah berlawanan
  11. Masukkan adonan dalam loyang yang sudah disiapkan. Olesi semua permukaan adonan dengan campuran telur kocok lepas dan sedikit susu (atau tanpa susu), beri topping jika diinginkan.
    Adonan yang sudah digulung, siap dimasukkan loyang, dan diolesi campuran telur + susu
  12. Sisihkan dan taruh dalam tempat yang hangat untuk membantu adonan cepat mengembang (kurang lebih 30-45 menit, tergantung suhu ruangan tempat mengembangkan adonan)
    Roti tawar siap diistirahatkan hingga mengembang
  13. 15 menit sebelum waktu mengembangkan adonan usai, panaskan oven, dengan suhuh 180-190 derajat celcius.
  14. Jika adonan sudah mengembang (kurang lebih 2 kali ukuran saat selesai dibentuk), segera panggang dalam oven yang sudah dipanaskan selama 20-25 menit.
    Adonan yang sudah mengembang setelah diistirahatkan
  15. Jika roti sudah matang, keluarkan dari oven, dan selagi panas, olesi permukaan roti dengan butter / margarine, supaya roti terlihat mengkilap dan memberi kelembaban pada kulit roti.
    Ouchhh....api atasnya kepanasan, lupa nutupin pakai alumunium foil***..jadi gosong deh :)
  16. Keluarkan roti dari loyang, dan biarkan dingin. Jika ingin memotong roti, tunggu hingga roti benar benar dingin, supaya hasil potongan rapih dan bentuk roti tawar bagus.

Selamat Mencoba 

*  Jika tidak punya Bread Machine / Bread Maker, buatlah setengah resep saja, supaya tidak terlalu berat saat menguleni secara manual ataupun menggunakan hand mixer 
** Jika menggunakan hand mixer, setelah bahan kering dicampur air fermipan, lalu aduk aduk dulu menggunakan tangan atau spatula,  hingga semua bahan kering sudah tercampur rata (tidak perlu kalis). Setelah itu baru nyalakan hand mixer dengan pengaduk spiral.
*** Saat mengmanggang, jika api atas terlalu panas hingga bagian atas roti sudah agak coklat, sementara waktu panggang masih setengahnya, tidak perlu kecilkan api, tapi tutupi bagian atas roti menggunakan alumunium foil / kertas roti, supaya roti tidak menjadi gosong.

Friday, June 22, 2012

Sambal Goreng Pete Atimpela_a la Mari Singgah

Sebetulnya menu ini adalah hidangan kesukaan Papi Benn, gurih bersantan.
Pernah sekali mencobakan masakan ini kepada Benn, hihhihiii....tidak menyangka, ternyata dia juga suka sekali :)
Benar benar "Like Father Like Son", makanan apa yang Papi suka, pasti Benn juga suka.
Membuat Maminya tidak perlu terlalu bingung tujuh keliling untuk menyiapkan makansan sehari hari.
Satu menu untuk seisi rumah, What a blessing :)


Sebetulnya hidangan ini kalau disajikan dengan nasi kuning mestinya lebih nendhang lagi rasanya, tapiii...tukang masaknya udah males duluan, jadi satu hidangan saja dengan nasi putih, juga sudah lezat :)

Bahan :

A. Bumbu Halus
  • 5 siung Bawang Putih
  • 5-6 siung Bawang Merah
  • 4 buah Kemiri
  • 1 buah Cabe Merah Besar (bisa ditambah jika suka pedas)
  • 1 jempol Gula Jawa
  • 1 x 1 x 0.5 cm Jahe
  • 1 x 1 x 0.5 Lengkuas / Laos
B. Bahan Lainnya
  • 5 pasang Ati Ampela (bersihkan, potong dadu besar, cuci dengan air jeruk nipis jika ingin hilangkan bau amis, saya biasanya langsung masak aja sih, ga amis kok :))
  • 300 gram Kentang / Ubi Jalar (potong dadu, goreng setengah matang)
  • Tempe sesukanya (potong dadu, goreng setengah matang)
  • 3-5 sdm Kecap Manis
  • 1/2 sdt Garam
  • 1/2 sdt Merica
  • 2 papan Pete
  • 120 ml Santan Kental (atau Santan Instan Kara)
  • 300 ml Air Putih
  • 2 sdm Minyak Goreng untuk menumis
Cara Membuat:
  1. Siapkan bumbu halus, panaskan penggorengan dengan minyak untuk menumis.
  2. Masukkan dan tumis bumbu halus hingga wangi (hilang bau langunya) dan agak mengering, lalu masukkan ati ampela yang sudah dibersihkan dan dipotong potong. Tumis 2-3 menit.

  3. Masukkan garam, merica, kecap manis, kentang dan tempe, tumis lagi selama 1-2 menit, lalu masukkan santan kental dan air putih.
  4. Masak hingga kadar air berkurang dan dan santan mengental. Cicipi dan koreksi rasa jika perlu.
  5. Terakhir masukkan pete beberapa saat sebelum diangkat. Boleh dimasak lebih lama lagi jika ingin petenya benar benar matang. Jangan dimasak terlalu lama jika ingin petenya setengah matang dan masih renyah.
  6. Angkat dan pindah ke piring saji. Taburi Bawang Goreng jika suka.
  7. Sajikan dengan Nasi Kuning atau Nasi putih hangat hangat :)
Selamat Mencoba Kawan :)

Wednesday, June 20, 2012

"Mami...I want to make Rocket Pancake."

Begitulah awal mulanya petualangan Benn n Mami di dapur pagi ini :)

Rocket Pancake dengan pewarna alami (sebagian hihhihi)

Bangun tidur, keluar kamar, melihat maminya sedang berkutat di depan laptop, langsung Benn The BOY nempel nempel dan berakhir dengan dibajaknya si laptop, karena Benn The BOY pingin bermain Playhouse Disney :)

Well...well....alright.....lumayannn....Mami jadi terusir dan terpaksa membereskan kerjaan pagi di dapur :)
Thanks for that BOY.

Setelah beberapa saat bermain sendiri, tiba tiba dengan antusias Benn The BOY mendatangi maminya di dapur
B : "Mamiii...I want to make Rocket Pancake."
M : "Rocket Pancake? how to make that?"
(ternyata dia lagi main Playhouse Disney)
B : "It's like this Mami." (berjalan kembali ke depan komputer)
M : "Like what? hmmm....why don't you find the Rocket Pancake recipe first, n then tell me what ingredients that we need, than...we can make one, okay?"
B : "Okay, I will read you the recipe. We're going to need flour...3/4 flour...(etc)"

Hahahaa....ternyata di monitor laptop sudah terbuka halaman resep Rocket Pancake, lengkap dengan langkah langkahnya. Dibacanyalah satu per satu bahan bahan yang diperlukan, dengan cara bacanya sendiri yang lucu. Beberapa tanda yang tidak dimengerti akan dia skip begitu saja, dan jika ada kata yang belum pernah dia tahu, dia akan membunyikannya sesuka dia :)

Ahhh...ternyata dia memang sudah menemukan resepnya sendiri

 Baiklah Nak, ayo kita print dulu resepnya, lalu kita ke dapur, siapkan semua bahan yang diperlukan dan kita buat Rocket Pancake untukmu.


Baca resep sekali lagi, pastikan tidak ada bahan yang terlewat :)


Beberapa bahan sudah mami bantu takarkan dan siapkan, antara lain beberapa pewarna alami ini:
(kiri-kanan) 
  • Warna Hijau dari Daun Pandan Wangi (tidak ada stok Daun Suji) dan Daun Selada digiling halus dan disaring.
  • Warna Merah, Benn The BOY akhirnya memilih warna merahnya menggunakan Saus Tomat
  • Warna Oranye dari parutan wortel
  • Warna Biru dari seduhan beberapa helai Bunga Telang hasil berburu kemarin sore :)
Sekarang tinggal diberi baking powder double action dan aduk aduk bahan keringnya, dan Mami bantu mengaduk adonan yang sudah ditambah susu cair :)

Setelah bahan kering dicampur susu dan diaduk rata, waktunya adonan dibagi bagi menjadi 4 bagian dan diberi pewarna, dan diaduk lagi supaya pewarnanya tercampur merata.
Kemudian masukkan masing masing warna dalam plastik contong (piping bag)
*bagian dimasukkan plastik contong ini bisa di lewati saja jika tidak ada, karena adonan agak cair jadi tidak bisa dibentuk juga, jadi setelah pancake matang baru dipotong potong dan dibentuk sesuai keinginan :)


Sebelum  tuangkan adonan, Mami panaskan wajan terlebih dahulu, lalu Benn tinggal tuang adonan. Masak diatas api kecil selama 2-3 menit, jika sudah matang keluarkan dari wajan dan biarkan sedikit mendingin, kemudian dipotong potong dehhh sesuai kreasi yang kita mau :)


Dan hari ini  Benn n Mami membuat Rocket Pancake yang berwarna warni :)
Dihias dengan Chacha Choco Peanuts dan The DeNeLs Homemade Choco Hazelnut Spread (you can order it here).

Akhirnya selesai juga Rocket Pancake sesuai permintaan Benn The BOY, legaaa....langsung dibawa ke meja kecilnya, nyalakan playhouse disney, sambil menikmati hasil karya bersama mami :)


Mumpung anaknya anteng, sekarang waktunya Mami membereskan cucian di dapur yang mulai menggunung :) Repot? Iyaaa lumayannn (kalau mau dibikin agak sederhana bisa juga sihhh *) Capek? Lumayan jugaaaa...tapi SENANG nya ga ketulungan ngeliat wajah Benn The BOY bahagia melihat Rocket Pancake nya sudah jadi n enak rasanya :)


* Tips supaya tidak terlalu repot :)
  1. Pakai pewarna makanan kemasan yang aman untuk kesehatan.
  2. Adonan putih dibuat jadi satu, baru dibagi bagi sesuai banyaknya warna yang digunakan.
  3. Adonan langsung di tuang menggunakan sendok kedalam wajan, tidak perlu dibotoli ataupun dimasukkan piping bag
  4. Siapkan waktu yang luang dan santai, supaya stok sabarnya tidak cepat berkurang karena kitanya dikejar kerjaan lain :)
  5. Have fun with your little ones, parents :)
Sisa adonan masih bisa dibuat lagi untuk model yang lain seperti ini :

Sunday, June 3, 2012

Susu Kedelai

Asliii....kalau buat susu kedelai biasanya ga pernah ku takar.
Untuk kepekatan susu kedelai yang dihasilkan, biasanya masing masing orang berbeda.
Tapi kira kira...biasanya untuk 250 ml kedelai kering, air yang kugunakan sekitar 1,5 - 2 liter.


Bahan :
  • 250 gram Kedelai Kering
  • 1,5 - 2 liter Air bersih untuk menggiling
  • Optional : - Jahe 2 cm , kupas, cuci, geprek atau
  • 2-3 lembar Daun Pandan Wangi
  • Gula Pasir tepisah, hanya diberi saat akan minum

Cara Membuat :
  1. Rendam kedelai kering selama minimal 6 jam atau hingga kulit ari kedelai mudah dikupas. Mengupasnya dengan cara diremas remas menggunakan tangan hingga semua kulit kedelai terlepas. Akan diperlukan banyak air untuk proses ini.
  2. Siapkan air panas mendidih untuk digunakan saat menggiling kedelai.
  3. Masukkan kedelai ke dalam blender sesuai kapasitas masing masing blender Anda, tambahkan sebagian air panas mendidih dan sebagian air bersih biasa untuk menggiling kedelai hingga halus. (kira kira sendiri jumlah kedelai dan air supaya pas)
  4. Saring kedelai yang sudah diblender menggunakan kain sifon / coffee cloth, kedalam panci bersih, lakukan langkah 3-4 hingga kedelai dan air habis.
  5. Jika perlu, untuk memastikan tidak ada apas kedelai yang terbawa, saring susu kedelai sekali lagi dengan saringan yang bersih.
  6. Jerang susu kedelai diatas api besar hingga mendidih tapi tidak pecah (pada saat ini jangan sesekali meninggal panci susu kedelai Anda terlalu lama, kalau tidak ingin susu kedelai dalam panci mendidih luber dari panci). Jika susu kedelai sudah mendidih, api sudah bisa dimatikan dan tunggu hingga hangat untuk bisa diminum hangat hangat.
  7. Jika susu kedelai rencana hendak disimpan untuk beberapa hari kedepan. Setelah susu mendidih sekali, jangan matikan api, tapi kecilkan api paling kecil, jerang susu kedelai 5-10 menit lagi, lalu matikan api. tunggu hingga dingin, lalu pindahkan dalam botol penyimpan susu kedelai yang sudah di sterilkan sebelumnya. lalu simpan susu kedelai dalam kulkas.
* Sebaiknya susu kedelai disimpan tanpa rasa / tanpa gula, supaya bisa disimpan lebih lama.

Selamat mencoba :)  

Saturday, June 2, 2012

Tahu (Cuka)_Buatan Sendiri

Mumpung sedang bermain main dengan biji kedelai, mulai dari buat Susu Kedelai, Tempe....sekalian Tahu dehhhh :)
Biarpun peralatan belum memadai...saking kepinginnya nyoba bikin tahu itu caranya bagaimana, akhirnya nekad juga dengan peralatan seadanya.

Kain sifon ukuran kurang lebih 40 x 50 cm yang hanya ada selembar, digunakan untuk menyaring kedelai giling menjadi susu kedelai, sekaligus menjadi pembungkus untuk mencetak tahu.
Cetakan tahu, mulai dari menggunakan saringan teh bulat, sampai sedikit maksa lagi, kotak mika bekas kemasan stroberi, terpaksa disulap jadi cetakan tahu :) *seruuuu*
Pemberat untuk membuat tahu menjadi padat, juga tidak punya yang khusus....waktunya berpikir dan bongkar bongkar isi lemari, apa yang muat dan bisa dijadikan pemberat, akhirnya pilihan jatuh kepada wadah Tupperware ditindih mug kopi hihihiiii *yang penting bisa menindih, biarpun hasilnya tidak cantik maksimal*

Setelah mencari cari tahu, dan dapat informasi dari Mom Devi, tentang cara membuat Doufu Fa / Kembang Tahu / Tahwa, juga sekaligus link Membuat Tahu, baru kutahu dan nekat mencari, mendatangi dan beli obat penggumpal protein dalam kedelai untuk membuat Kembang Tahu (GDL-Clucono Delta Lactone) dan ternyata di Tbk. Fortuna (Harmoni) itu juga ada jual obat untuk membuat Tahu (Cioko_bentuk bubuk putih).

Pertama kali mencoba membuat Kembang Tahu, tapi ternyata kurang penggemar di rumah, jadi tidak bersemangat deh.

Lain waktu, kucoba membuat Tahu menggunakan Cioko, dengan resep dari hasil lihat di youtube. Hasilnya jadi tahu...bisa dimakan...tapi belum pas sesuai yang kubayangkan dan harapkan.

Akhirnyaaa...setelah coba coba lagi membuat Tahu di rumah Mama, barulah kudapat gambaran yang lebih banyak lagi tentang bagaimana membuat tahu (meskipun resepnya masih juga kira kira :))
Ternyata Tahu juga bisa dibuat tanpa Cioko sebagai penggumpal protein, tapi cukup menggunakan Cuka Meja 20% saja :)
Hasilnya....Tahu Ndeso bangetttt :) Kempot...enakkkk :)

Setelah pulang kampung dan praktik buat tahu tempe bersama Mama, kembali kedapur sendiri, mulai lagi mecoba coba membuat tahu tempe lagi :)

Sekali duakali...hmmm....lumayan....semakin hari hasilnya ada perbaikan dari sebelumnya.

Tinggal mencari cetakan dan pemberat yang pas....harusnya sudah bisa bikin tahu kapan saja nih :)


Peralatan:

  1. Baskom : untuk merendam n membersihkan kedelai dari kulit arinya.
  2. Teko : merebus air panas untuk dicampur saat menggiling kedelai supaya tidak langu
  3. Blender : untuk menggiling kedelai hingga jadi bubur yang halus
  4. Panci : untuk merebus bubur kedelai
  5. Kain Sifon / Coffee Cloth : untuk menyaring bubur kedelai menjadi sari kedelai, juga untuk alas mencetak menjadi tahu
  6. Keranjang Kotak kecil : digunakan sebagai cetakan tahu
  7. Peralatan seadanya untuk pemberat saat mencetak tahu

Bahan :

  • 125 gram Kedelai Kering
  • 600-700 ml Air Bersih
  • 2,5 ml Cuka Meja 20%

Cara Membuat :

  1. Rendam kedelai kering selama minimal 6 jam atau hingga kulit ari kedelai mudah dikupas. Mengupasnya dengan cara diremas remas menggunakan tangan hingga semua kulit kedelai terlepas. Akan diperlukan banyak air untuk proses ini.
    Kedelai yang sudah dipisahkan dari kulit arinya
  2. Siapkan air mendidih sebanyak 400 ml dan air biasa 200-300 ml. Masukkan kedelai yang sudah bersih dalam blender (bagi sedemikian rupa sehingga semua kedelai bisa tergiling dengan jumlah air panas dingin diatas) dan giling hingga menjadi bubur yang halus (semakin halus berarti sari kedelai yang didapat semakin pekat dan protein yang bisa digumpalkan akan semakin banyak juga)
  3. Tuang bubur kedelai hasil gilingan diatas kedalam panci, jerang diatas api besar hingga mendidih (jaga selalu panci saat merebus, kalau tidak ingin kecolongan bubur kedelai akan mengembang dan luber). Saat mendidih pertama kali, segera aduk aduk atau siram dengan sedikit air dingin supaya buih turun, lalu didihkan lagi sekali lagi, kemudian matikan api.
    kiri : Bubur kedelai dalm proses 2x pendidihan
    kanan : Bubur kedelai setelah dididihkan dan disaring
  4. Saring bubur kedelai kedalam wadah bersih hingga menjadi sari kedelai yang siap digumpalkan proteinnya dengan cairan Cuka meja 20%.
  5. Masukkan cuka sesuai takaran kedalam sari kedelai, aduk aduk supaya merata, biarkan sekitar 5-10 menit, maka akan terbentuk gumpalan gumpalan halus yang kemudian memisah antara protein dan air bening. Sebisa mungkin buang air bening yang terpisah hingga sesedikit mungkin yang tersisa.
    kiri : sari kedelai yang sudah disaring dicampur 2.5 ml Cuka Meja 20%
    kanan : Gumpalan protein sari kedelai mulai terbentuk
  6. Sementara menunggu sari kedelai menggumpal dan terpisah dari airnya, siapkan cetakan dan kain alas untuk mencetak tahunya. Setelah semua sari kedelai menggumpal, sendok dan masukkan gumpalan kedalam cetakan hingga habis. Lipat sisa kain sedemikian rupa hingga membentuk tahu kotak yang rapih.
    atas : kotak mika kemasan stroberi untuk cetakan tahu
    tengah : cetakan dilapis kain sifon
    bawah : gumpalan protein dimasukkan dalam cetakan

  7. Beri beban dibagian atas tahu, semakin berat beban maka tahu yang akan dihasilkan semakin padat, karena airnya akan banyak tertekan keluar, semakin lama menaruh beban diatasnya juga akan membuat tahu semakin padat dan lebih tidak berair. Untuk hasil yang tidak terlalu padat dan kering, letakkan beban selama kurang lebih 15 menit, untuk memberikan kesempatan tahu menjadi kaku dan berbentuk rapih.
    atas : tahu yang sedang dicetak diberi beban sedang
    tengah : setelah 10 menit tahu sudah mulai kaku (tapi ternyata kurang lama)
    bawah : karena kurang lama didiamkan dalam cetakan, jadinya agak lembek waktu kain dibuka
  8. Setelah 15 menit, tahu siap dikeluarkan dari cetakan dan disimpan dalam wadah bersih dan terendam air bersih. Atau bisa langsung diolah sesuai selera :)
kiri : tahu setelah dirapikan :)
kanan : tahu setelah digoreng, tekstur lembut dan membal













Selamat Mencoba Kawan :)

Tempe_Buatan Sendiri

Sudah lamaaa sekali, pingin belajar membuat Tahu & Tempe sendiri.
Karena tidak tahu beli ragi tempe dimana di Tangerang ini, akhirnya gagal selalu.

Dengar dari seorang teman yang gemar memasak Maria Magdalena, ragi yang dipakai, bisa dibuat sendiri dengan cara mengeringkan tempe yang sudah jadi lalu ditumbuk halus menjadi bubuk ragi.
Ahhh......bisa begitu yaaa????

Sekali...dua kali...kucoba membuat ragi dari tempe, tetapi rupanya aku kurang beruntung.
Cuaca tidak mendukung :(, akibatnya si tempe yang sudah diiris iris tipis tidak kering sempurna, malah menjadi busuk :( *sudah hampir menyerah...ga mau mencoba buat tempe lagi*

Untungnya, aku sempat pulang kampung, dan terimakasih Mama sudah belikan ragi tempe 500 gram dari pasar. Woowww....bisa dipakai untuk membuat tempe dari  250 kg kedelai kering. Pfiuhhhhh :)
Ragi Tempe
Usai pulang kampung, setelah lelah perjalanan hilang....waktunya mencoba membuat tempe sendiri...huhuyyy....semangatttt :)

Percobaan pertama, jamurnya sudah tumbuh....tapi rupanya waktu dipanen sebelum 36 jam pun, jamur juga masih seputih kapas, tapi rasa kedelainya sudah seperti tempe busuk :( hikss hiksss....

Ahhh.....mesti tanya lagi ke Mama, Maria Magdalena lagi nihhh...soalnya merekalah yang sudah berhasil membuat tempe selama ini :)
Juga baca baca dari blog Keluarga Cemara tentang Step by Step membuat Tempe, akhirnyaaa kucoba lagi membuat tempe :)

Yuhuhuu.....akhirnya bisa juga jadi bikin tempe sendiri :)
Meskipun ada sedikit kesalahan teknis, tempe yang dibungkus plastik lupa diberi lubang, akibatnya sudah 24 jam tapi si kedelai masih belum tumbuh jamur, tetapi, tempe yang dibungkus menggunakan daun pisang sudah berhasil menjadi tempe :))

Dan rasanyaa uennaakkkkk....medhukkkkk....pulen :)

Berikut langkah langkah membuat tempe yang kulakukan kemarin:

Peralatan :
  1. Baskom : untuk merendam kedelai kering, selama minimal 6 jam (atau hingga kedelai mudah dikupas kulit arinya)
  2. Panci : untuk merebus kedelai yang sudah bersih dari kulit ari
  3. Tampah / Loyang : untuk mendinginkan dan mengangin angin kedelai yang sudah direbus
  4. Plastik / Daun Pisang ; untuk mengemas kedelai yang akan dijadikan tempe
  5. Lilin / tusuk gigi : untuk menutup kemasan tempe
  6. Rak kawat : untuk menyimpan kedelai yang sudah dibungkus, untuk dijadikan tempe (wadah apa saja boleh asal bungkusan kedelai masih bisa dapat sirkulasi udara)
  7. Kain / Lap bersih : untuk menutupi bungkusan kedelai untuk membantu proses penumbuhan jamur
  8. Peralatan lain yang mendukung (suthil, sendok, dll)

Bahan :
  •  125 gram Kedelai Kering
  •  1 takar Sendok Obat 2.5 ml Ragi Tempe
  •     1 sdt Tepung Beras (2x jumlah Ragi Tempe, supaya lebih gampang mencampur rata ragi yang hanya sedikit jumlahnya)
  • Air untuk membersihkan kedelai dari kulit ari dan untuk merebus

Cara Membuat :

 1.      Rendam kedelai kering selama minimal 6 jam atau hingga kulit ari kedelai mudah dikupas. Mengupasnya dengan cara diremas remas menggunakan tangan hingga semua kulit kedelai terlepas. Akan diperlukan banyak air untuk proses ini.
Kedelai rendam tanpa kulit ari siap direbus

2.      Kedelai yang sudah lepas dari kulit arinya kemudian dicuci bersih, lalu masukkan kedalam panci, isi air secukupnya, lalu rebus selama 30 menit hingga kedelai matang tapi tidak lembek.
Kedelai tanpa kulit siap direbus

3.      Buang air dalam panci hingga habis, biarkan kedelai masih dalam panci. Dengan api kecil, jerang panci berisi kedelai rebus, aduk aduk bolak balik selalu supaya tidak gosong, langkah ini untuk membantu mempercepat proses pengeringan biji biji kedelai dari air rebusan.
Kedelai dijerang diatas api kecil
4.      Jika air sudah kering, lalu pindahkan kedelai keatas tampah / loyang, sebar tipis tipis, supaya kedelai cepat dingin dan semua bagian terkena angin dan bisa kering sempurna.
Kedelai rebus siap dikeringkan
5.      Jika kedelai sudah dingin dan kering, siapkan campuran ragi dan tepung beras, tuang dan aduk rata bersama biji biji kedelai tadi.
Kedelai dicampur dengan campuran ragi + tepung beras
6.      Biji biji kedelai siap dimasukkan dalam bungkus plastik atau daun pisang, dengan isi sesuai selera. (jika isinya banyak n sesak, maka akan didapatkan tempe yang tebal dan sebaliknya)
Jika menggunakan plastik, JANGAN lupa, berikan beberapa tusuk lubang pada plastik, supaya ragi didalam masih bisa mendapatkan sirkulasi udara untuk membantu proses tumbuhnya jamur. Jika menggunakan daun pisang, tidak perlu diberi lubang sirkulasi.
Kedelai dibungkus dalam daun pisang / plastik
7.      Kedelai yang sudah dibungkus, kemudian diletakkan diatas rak kawat / saringan cetakan cendol / apapun yang masih bisa memberikan sirkulasi udara untuk jamur bisa berkembang. Simpan ditempat yang kering dan sedikit hangat (atau ditempat bersih n kering lalu ditutup kain untuk mendapatkan efek hangat)
Kedelai bungkus disimpan diatas tampah
8.       Tunggu hingga minimal 24-36 jam, maka jamur putih seperti kapas akan sudah memenuhi permukaan biji kedelai dalam bungkusan tadi. Dan tempe sudah bisa diolah sesuai selera
Setelah lebih dari 24 jam, tempe sudah terbalut jamur seperti kapas putih dan siap diolah
 * Jika ingin praktis, membungkus kedelai menggunakan plastik paling cepat dan gampang. Tapi kalau menggunakan daun pisang, satu lagi kelebihannya, bonus aroma daun pisang :) wangi.

Selamat mencoba kawan :)